Untuk kepentingan
syiar Muktamar ke XII Nasyiah mengundang wartawan cetak dan elektronik pada
tanggal 3 Juli 2012 pukul 11.00-13.00 WIB di Aula Asrama Haji Bandar Lampung
tempat berlangsungnya Muktamar Nasyiah. Konferensi pers ini dihadiri oleh 21
wartawan dari media cetak dan elektronik diantaranya yaitu: RRI, Tribun, Trans
TV, Lampung Post, SCTV, Tegar TV, Republika, Radar TV dll nya. Dalam konferensi
pers ini pematerinya yaitu: Abidah Muflihati (Ketua Umum PPNA), Erni Zuhriati
(Ketua SC), Rohmah Wahyuniati (Ketua OC), Rita Pranawati (Jajaran Ketua di
PPNA), dengan Mahendra sebagai moderatornya.
Dalam konferensi
pers tersebut dibahas tentang beberapa hal berikut:
1.
Partisipasi Nasyiah
dalam partai politik
2.
Tentang acara
pendukung Muktamar
3.
Seputar Tanwir
dan Muktamar Nasyiah
4.
Focus program
Nasyiah
5.
Perhatian Nasyiah
tentang pendidikan
6.
Sejarah Nasyiah
7.
Syarat menjadi
ketua Nasyiah
Nasyiatul Aisyiyah
tidak menutup mata terhadap dunia politik, Nasyiah memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada anggota Nasyiah untuk aktif dan berpartisipasi di dunia
politik, selama posisi anggota tersebut di Nasyiah bukan sebagai pengurus
harian. Bagaimanapun Nasyiah sadar dengan sepenuhnya bahwa pengambilan
kebijakan pemerintahan di negara Indonesia masih melalui jalur politik. Salah
satu bentu partisipasi Nasyiah dalam dunia politik adalah menempatkan beberapa
kader Nasyiah untuk masuk dalam struktur partai politik yang ada, Nasyiah juga
bekerjasama dengan JPPR dalam kurun waktu belakangan ini. Nasyiah juga
melakukan komunikasi politik aktif dengan beberapa pejabat politik dalam rangka
transfer informas kebijakan pemerintah.
Beberapa acara
pendukung Muktamar yang telah dialakukan oleh Nasyiah yaitu:
1.
Talk show
kesehatan reproduksi untuk remaja dilaksanakan pada tanggal 01 Juli 2012
bertempat di Aula PW Muhammadiyah.
2.
Donor darah dan
seminar nasional tentang advokasi terhadap kekerasan dan anak dilaksanakan pada
tanggal 03 Juli 2012 bertempat di Aula Asrama Haji.
Tanwir Nasyiah
dilaksanakan pada tanggal 03 Juli 2012 dan dibuka pada pukul 16.00 WIB di Aula
Asrama Haji Bandar Lampung. Sedangkan pembukaan Muktamar akan dilaksanakan pada
tanggal 04 Juli 2012 pada pukul 08.00-12.00 WIB yang bertempat di Gedung GSG
Unila. Untuk pembukaan besok kepada
seluruh peserta dimohon menggunakan seragam Nasyiah sekaligus untuk syiar
keberadaan organisasi Nasyiatul Aisyiyah.
Program Nasyiah
konsentrasi pada pendampingan perempuan (ibu muda) dan anak-anak. Nasyiah
semaksimal mungkin mengupayakan pemberdayaan terhadap perempuan (ibu muda) dan
anak. Bagaimanapun perempuan (ibu muda) dan anak biasanya berada pada kondisi
rumah tangga yang masih labil. Kelabilan tersebut berkisar pada seputar kondisi
baru mengurus anak, kondisi baru menapak karir, dan kondisi baru menyesuaikan
dengan dunia keluarga yang seringkali menghadapi beberapa problem yang pelik.
Kondisi pelik tersebut jika tidak segera diselesaikan maka akan berdampak
negative misalnya perceraian, karir si istri berhenti karena suami yang tidak
mengijinkan, tertundanya memiliki momongan, atau sampai pada tidak terurusnya
anak dengan baik.
Nasyiah juga peduli
dengan pendidikan di Indonesia, Nasyiah semaksimal mungkin membantu anak-anak
yang tidak mempunyai kesempatan bisa berpendidikan tinggi. Bukti nyata
pedulinya Nasyiah terhadap dunia pendidikan yaitu bahwa kader-kader Nasyiah di
level Wilayah sampai ke Pusat minimal pendidikannya yaitu Sarjana. Bahkan untuk
level pusat tidak sedikit pengurus Nasyiah yang berpendidikan hingga level
Magister dan Doktoral.
Nasyiah berbeda
dengan Aisyiyah, jika Aisyiyah focus pada pendampingan ibu-ibu yang rumah
tangganya sudah mapan, Nasyiah focus mendampingi ibu-ibu muda yang baru saja
menikah dan baru juga melahirkan anak bayinya. Nasyiah termasuk salah
organisasi perempuan yang usianya sudah cukup tua. Dari jaman terbentuknya
sekitar 80 tahun yang lalu, Nasyiah telah membentuk kader-kader perempuan yang
cerdas dan komitmen. Bagi Nasyiah, perempuan tidak hanya bertugas di wilayah
dapur tetapi perempuan juga musti punya karya dan kreativitas nyata dalam
kehidupannya sehari-hari.
Mengenai syarat
menjadi ketua Nasyiah yang paling penting adalah etika/moral keagamaan. Hal
lain yang perlu diperhatikan untuk menjadi ketua Nasyiah adalah kecerdasan
tekstual dan kecerdasan kontekstual. Kecerdasan tekstual sangat tidak cukup
karena Nasyiah adalah organisasi dakwah social yang musti selalu up date
terhadap persoalan-persoalan yang ada di sekitar masyarakat. Selain up date
persoalan social masyarakat, kecerdasan kontekstual juga dibutuhkan untuk
memunculkan humanisme dalam system pergerakan Nasyiatul Aisyiyah. Satu hal yang
pasti dan perlu kita semua ingat adalah bahwa Nasyiah adalah organisasi dakwah
bukan organisasi jabatan. Kurang pantas jika iklim yang dimunculkan dalam
Nasyiah adalah iklim yang elit dan strukturalis. Sehingga dalam realitasnya aktif di Nasyiah terasa hambar bagai sayur
yang lupa digarami.
0 comments:
Post a Comment