Sunday, August 29, 2010

Sahur Of The Road....

Malam minggu tanggal 28 agustus 2010 saya diajak ikut sahur of the road bersama anak-anak SMA Yadika.Kebetulan saya pernah mengajar di SMA Yadika tersebut, dan anak-anak alumni ini termasuk anak-anak murid yang dekat dengan saya.Karena tidak mau mengecewakan saya bersedia ikut sahur of the road yang semula direncanakan di Kebayoran tetapi dipindah ke dekat kuburan Karet karena di Kebayoran sepi.

Ditengah perjalanan saya membonceng salah satu mantan murid saya sebut saja namanya Dika, dia bercerita bahwa dirinya sedang ada masalah sama ceweknya. Dia baru saja memutuskan ceweknya karena ceweknya kedapatan selingkuh dengan adek kelasnya. Dia sebenarnya sedih karena telah berpacaran selama setahun lebih, tapi kata dia laki-laki tidak punya pilihan lagi jika dikhianati oleh wanita. Si cewek sempat tidak mau diputus karena alasan masih sangat cinta, tetapi nasi sudah menjadi bubur dan Dika sudah tidak membuka hatinya lagi buat si cewek tersebut. Cerita tersebut menurut saya unik dan lucu untuk kasus anak-anak SMA/SMK. Menurut saya terkadang anak-anak terlalu berlebihan menjalankan proses pacarannya, pacaran anak-anak SMA/SMK menurut saya teralalu lebay. Pacaran anak-anak SMA/SMK seharusnya tidak perlu terlalu serius dan hanya digunakan untuk fun dan saling belajar saja. Karena harus diakui bahwa dunia SMA/SMK adalah dunia belajar yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya.

Sepanjang jalan begitu ramai dan riuh oleh motor-motor dan mobil-mobil konvoi beriringan, mereka juga sedang melaksanakan sahur on the road. Saya pikir tidak banyak yang mengadakan acara ini, ternyata beberapa sekolah di Jakarta juga mengadakan sahur of the road pada malam minggu.

Kegiatan ini tentu merupakan kegiatan positif yang harus dicontoh oleh para pelajar lainnya. Ditengah keterpurukan moral dan martabat bangsa Indonesia, masyarakat harus mampu secara bersama-sama menciptakan image positif dalam kehidupan bermasyarakat. Aktivitas baksos ini hendaknya tidak hanya dilakukan saat puasa tetapi bisa dilanjutkan setelah bulan puasa.Pelajar harus terus memupuk sensitifitas sosialnya, karena pelajar adalah generasi muda penerus bangsa Indonesia.

Terlepas bahwa penerima baksos pada sahur of the road sepertinya harus dipertanyakan, karena ternyata jumlah orang yang siap menerima baksos seolah-olah orang yang telah siap menerima uluran baksos dari para pelaksana sahur of the road. Idealnya baksos itu kan diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan secara ekonomi, karena jika salah sasaran maka substansi darisahur of the road tidak akan diperoleh.

Oleh karena itu kepada para pelaksana sahur of the road hendaknya lebih selektif lagi dalam menentukan objek yang akan diberikan bantuan. Supaya baksos yang disampaikan benar-benar sesuai pada tempat dan kapasitasnya. Satu hal yang menarik, anak-anak membeli makanan untuk baksos dari iuran kantong mereka sendiri. Mereka tidak merepotkan orang lain atau meminta bantuan untuk membeli makanan baksos. Anak-anak juga sangat semangat dan nothing tulus saat melaksanakan baksos, meskipun yang bisa dibagi hanya makan dan air minum gelas.

Bukan harga dan benda yang seharusnya dilihat, tetapi keikhlasan dan ketulusan menurut saya menjadi sangat penting. Terus semangat wahai pelajar Indonesia tercinta, teruslah ingat bahwa nasib masa depan Indonesia ada ditangan kalian semuanya. Indonesia mempunyai banyak persoalan yang harus diselesaikan dengan humanis dan bijaksana. Dan kalianlah yang harus berada pada barisan pertama untuk mengatakan bahwa: "Kalian siap mengorbankan jiwa dan raga untuk negara tercinta Indonesia."

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog