Monday, August 30, 2010

Keributan...

Saya sedang di tempat pembayaran kendaraan bermotor, saya mendapatkan nomor urut 171 sehingga saya harus bersabar untuk mendapatkan giliran maju ke depan. Sambil menunggu di panggil saya bersms ria dengan teman-teman saya sambil menonton televisi besar yang berada di ruang tunggu. Beberapa menit kemudian tiba-tiba ada orang (laki-laki tinggi besar) memasukkan motor gede dengan paksa ke dalam kantor dimana saya dan banyak orang lain berada di dalam. Saya kaget karena motor tiba-tiba di bawa masuk ke dalam dengan paksa dan dia berteriak: "saya bakar nanti kantor ini."

Saya langsung bangkit berdiri sambil melihat laki-laki tersebut keluar dari kantor dan meninggalkan motor gedenya yang bensinnya bercucuran di dalam kantor. Motor langsung dikeluarkan oleh satpam-satpam kantor, dan bensin yang berceceran dibersihkan oleh cleaning service. Saya dan orang-orang disitu bertanya-tanya ada apakah gerangan yang terjadi, sehingga keributan seperti itu harus terjadi ketika banyak pelanggan yang sedang bertransaksi..??

Karena penasaran saya mencari tahu dari satpam dan juga penjaga parkir yang berada di luar gedung, dari pada saya penasaran setengah mati dan tidak punya jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada, mendingan saya bertanya dan mendapatkan jawaban dengan benar. Jadi ceritanya begini:

Pegawai kantor tersebut jumlahnya sangat banyak dan rata-rata pegawainya membawa motor, karena banyaknya pegawai yang ada mereka tidak bisa parkir di depan gedung kantor karena alasan di depan gedung kantor digunakan buat nasabah yang tidak hari juga sangat banyak. Oleh karena itu pimpinan kantor telah menyediakan parkir khusus yang letaknya lumayan jauh dari kantor, karena jauh tersebut beberapa pegawai bagian depkoletor memarkir motor-motornya di depan sebuah bengkel. Mungkin pemilik bengkel tidak terima/tidak boleh, yang pasti laki-laki tinggi besar yang memasukkan motor ke dalam kantoradalah pemilik bengkel. Kata pihak pimpinan kantor, karyawan telah diingatkan untuk tidak parkir ditempat lain kecuali tempat yang telah disediakan, tetapi mungkin karena jauh, mereka memilih memarkir motornya di tempat yang agak dekat dari kantornya.

Ada beberapa hal yang bisa kita cermati dari peristiwa di atas yaitu:
1. Para pegawai yang tidak taat pada aturan kantor.
2. Orang cenderung memilih jalan praktis meskipun jalan tersebut kurang benar.
3. Terkadang kita tidak bisa mengambil hati orang lain untuk menjadi teman (kasus pemilik bengkel yang tidak mengijinkan), bisa jadi pemilik bengkel tidak mengijinkan karena pihak pegawai kantor tidak pernah beramah tamah dengan pemilik bengkel.
4. Menyelesaikan masalah tidak dengan cara damai tetapi dengan cara-cara kekerasan.
5. Ego kita terkadang melebihi rasa kita.
6. Kita sering tidakmemperhatikan kepentingan banyak orang yang ada disekitar kita.

Dalam logika normal manusia, siapapun pasti tidak suka dengan yang namanya kekerasan/konflik. Orang yang normal pasti ingin hidupnya damai dan tentram tanpa ada gangguan-gangguan. Untuk menciptakan kondisi damai dan tentram sudah tentu menjadi tanggung jawab bersama semua masyarakat. Semua orang harus saling bersatu dan bahu membahu untuk mewujudkan angan dan cita-cita tersebut.

Akhir-akhir ini di negara tercinta Indonesia sering muncul konflik-konflik dan anarkisme, terlihat jelas dan nyata pasca turunnya Soeharto dari jabatan presiden RI. Masyarakat seolah-olah lebih senang main hakim sendiri dari pada harus menyerahkan masalahnya kepada pihak yang berwenang seperti Polisi. Tentu kita tidak bisa langsung menyalahkan masyarakat yang sudah tidak percaya dengan aparat, orang tidak percaya pasti ada sebab musababnya. Sama halnya dengan ketika kita tidak lagi percaya sama maling, karena maling tersebut pernah mengambil barang berharga kita tanpa ijin.

Konflik/anarkisme juga kadang muncul karena persoalan-persoalan remeh-temeh yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan cara musyawarah. Ego pribadi sering mengakumulasi atas nama kelompok yang kemudian diaplikasikan nyata dalam bentuk keributan. Kelompok tersebut biasanya kelompok yang komitmen dengan aturan-aturan non formal dalam komunitasnya. Sangat disayangkan dan sangat menakutkan jika persoalan-persoalan ini tidak segera ditangani dengan sigap oleh semua masyarakat. Karena bagaimanapun anarkisme tidak akan pernah bisa menyelesaikan persoalan dengan baik. Karena persoalan yang diselesaikan dengan cara-cara kekerasan, dia akan memunculkan persoalan-persoalan berikutnya.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog