Sunday, June 13, 2010

Konser Bang Iwan Fals Di PRJ,,,

Sabtu siang saya tanggal 12 Juni 2010 saya mendapat kabar dari teman yang kebetulan anak OI, dia bilang bahwa malam minggu bang Iwan Fals akan manggung di pekan raya Jakarta (PRJ), tanpa pikir panjang saya langsung janji ke dia bahwa saya akan datang ke pekan raya Jakarta untuk melihat dan menikmati suara merdu bang Iwan Fals.

Siang hari dan sore harinya saya masih sempat melakukan aktivitas mengajar dan kondangan ke tempat teman, baru setelah maghrib saya memutuskan meluncur ke pekan raya Jakarta untuk menikmati lagu-lagu bang Iwan Fals. Saya sempat nyasar dan tidak menemukan pekan raya Jakarta, setelah bertanya beberapa kali alhamdulillah saya menemukan pintu masuk di sebelah barat. Saya langsung masuk dengan sebelumnya membeli tiket terlebih dahulu.

Saat masuk ke pekan raya Jakarta saya hampir kaget dengan berjubelnya pengunjung PRJ 2010, bukan berjubel lagi tetapi amat sangat berjubel, sampai bernafas saja terasa berat dan terengah-engah. Boro-boro tertarik untuk melihat pameran-pameran, yang terpikirkan di otak saya hanya satu yaitu segera sampai ke panggung utama dimana bang Iwan Fals bakalan manggung.

Saya tidak habis pikir, orang-orang Indonesia sangat tertarik dengan sesuatu yang berbau barang-barang dagangan entah itu makanan maupun produk-produk lainnya. Mungkin sebenarnya manusiawi kali ya, apalagi bagi orang yang kaya dan berduit. Bahwa dengan uang banyak orang bisa melakukan apapun dan bisa berbelanja sesuka hatinya tanpa perlu memikirkan penderitaan orang-orang disekitarnya.

Bahkan ada sebuah guyonan yang menceritakan perbedaan negara Jepang dengan Indonesia. Di Jepang banyak toko-toko berderet di pinggir jalan dan di Indonesiapun demikian, bedanya kalau di Jepanag toko-toko yang berderet tersebut menjual buku-buku sedangkan di Indonesia toko-toko yang berderet tersebut menjual makanan-makanan.

Pukul 20.30 Wib saya telah tiba di panggung utama tempat bang Iwan Fals akan bernyanyi, ternyata layar panggung masih digunakan untuk menonton piala dunia, dan kata penjaga konser akan dimulai pukul 23.00 Wib. Saya sempat kaget dan sedikit malas, tetapi saya kembali teringat bahwa niat saya datang tulus dan ikhlas ingin menikmati syair-syair lagu yang dibawakan oleh bang Haji Iwan Fals, dengan mengingat niat saya tersebut saya menjadi kembali bersemangat untuk menunggu.

Tiba-tiba MC muncul tepat pukul 21.00 Wib dan mulai membuka acara konser pada malam hari itu, otomatis senyum saya langsung merekah dan saya langsung melangkahkan kaki saya ke depan mendekati panggung tentu dengan mengajak teman saya yang kebetulan datang bareng dengan saya.

Para penggemar bang Iwan Fals baik yang tergabung dalam OI maupun tidak terlihat sudah menunggu dengan setia akan kedatangan sang idola hatinya. Bagaimana tidak menjadi idola, lagu-lagu karya bang Iwan Fals sungguh cantik, berani mengkritik, indah, keras, tegas, syarat kejujuran, dan tiada duanya. Bang Iwan Fals disukai tidak hanya oleh anak-anak muda tetapi oleh semua kalangan: dari yang muda sampai yang tua dan dari orang biasa sampai orang-orang kaya. Tidak hanya syairnya yang keren tetapi tampang orangnya juga sangat keren, hahaha itu menurut saya tentunya. Tapi saya yakin semua penggemar bang Iwan Fals pasti sepakat bahwa bang Iwan Fals memang keren habis.

Ternyata bang Iwan Fals tidak juga kunjung datang, ada sekitar tiga band dan satu group dance yang harus tampil terlebih dahulu sebelum bang Iwan Fals. Masing-masing band tidak cukup menyanyikan satu lagi tetapi fantastis, masing-masing harus menyanyikan lima lagu karya-karyanya. Saya sih tidak masalah, bagaimanapun niat saya tulus ikhlas ingin menikmati bang Iwan Fals, jadi meskipun harus lama menunggu saya akan setia menunggu dengan senang hati.


Tetapi ternyata tidak begitu dengan kawan-kawan saya yang ada disitu, hampir sebagian emosi dan tidak sabar menunggu penampilan bang Iwan Fals. Ada yang berteriak-teriak menyuruh band yang sedang tampil untuk turun, ada yang mencoba melempar botol minuman, ada yang memaki-maki, meski juga ada yang tenang seperti yang saya lakukan. Saya tidak menyalahkan teman-teman saya tersebut, kita semua pastinya tahu bahwa ketika seseorang telah mengidolakan seseorang sosok pasti yang sering muncul secara sikap adalah sesuatu yang berlebihan. Meski menurut saya kawan-kawan saya seharusnya belajar melatih kesabaran, belajar menghormati bintang tamu yang lain, dan belajar untuk mengerti bahwa dalam setiap acara pasti ada aturan-aturannya. Tapi apapun itu, saya salut dan bangga dengan kawan-kawan penggemar bang Iwan Fals yang tergabung di OI maupun yang tidak tergabung di OI.

Kurang lebih sekitar pukul 22.00 lewat bang Iwan Fals muncul di panggung utama, suara tepuk tangan para penonton begitu indah, teriakan semangat kawan-kawan saya begitu merdu dan menggunggah semangat saya pada malam hari itu. Bang Iwan Fals mulai menyanyikan lagu-lagunya dan kawan-kawan sayapun mulai terlena menghayati lagu yang sedang dibawakan oleh bang Iwan Fals. Tidak hanya kawan-kawan saya, sayapun begitu terlena dan menikmati syair-syair lagu yang dibawakan oleh sang idola saya. Saya mulai berjingkrak-jingkrak, mulai bergoyang-goyang mengikuti irama musik, dan mulai bernyanyi bersama dengan kawan-kawan yang lain.

Sampai disini saya bingung untuk menuangkan kata-kata selanjutnya, karena pada malam itu saya hanya mampun merasakan dengan hati dan jiwa. Saya hanya mampu mencerna syair-syair bang Iwan Fals tidak secara nyata apalagi dengan kata-kata. Saya kira semua sepakat bahwa syair-syair bang Iwan Fals sungguh luar biasa, bang Iwan Fals bercerita banyak tentang realitas sosial, yang sampai saat ini belum pernah tuntas penyelesaiannya. Pemerintah dan pejabat seolah punya 1.000.000 alasan untuk tidak segera menyelesaikan banyaknya persoalan bangsa Indonesia.

Ada pak guru Oemar Bakrie, Ada si Budi kecil yang jualan koran sambil sekolah, ada sarjana muda yang susah mencari kerja, ada tikus-tikus kantor, ada fenomena wakil rakyat, ada nyanyian untuk ibu tercinta, ada lagu cinta kemesraaan, dan seabrek lagu-lagu lain yang tidak saya sebutkan satu-persatu.

Saling dorong, saling tubruk, dan sedikit saling menonjok tidak bisa dihindari meskipun seharusnya tidak pantas terjadi. Sayapun sudah terbiasa dengan hal itu sehingga tidak ada alasan bagi saya untuk menyingkir ke belakang. Karena sesungguhnya kawan-kawan saya sangat mencintai dan melindungi kawan-kawan yang lainnya. Sehingga tidak asyik jika saya harus mundur dengan alasan saya perempuan, dan perempuan jarang yang hadir di acara tersebut. Karena menurut saya untuk urusan fans tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin tertentu.

Salut dan bangga buat bang Iwan Fals, salam sayang juga buat semua kawan-kawan OI diseluruh Indonesia tercinta. Terus berjaya dan berkarya buat bang Iwan Fals, jangan bosan mengkritik sampai yang dikritik sadar bahwa dirinya sedang dikritik. Sampai yang dikritik membuka matanya lebar-lebar dan melihat bahwa banyak pekerjaan rumah yang belum tuntas.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog