Tuesday, February 09, 2010

Ragunan....

Hari minggu saya beserta mahasiswa saya Stai Bina Madani melakukan penelitian sosial ke Ragunan. Kami hanya menyewa satu bus kecil lantaran jumlah kami hanya 21 orang sudah termasuk saya. Saya dan teman-teman mahasiswa berangkat pukul 09.00 dan sampai lokasi pukul 11.30 wib. Sesampai di Ragunan kami kumpul sebentar untuk koordinasi tentang objek penelitian, baru kemudian kami masuk bersama-sama setelah salah seorang mahasiswa membeli tiket masuk.

Seperti biasa saya bersuka ria mengambil gambar saya dengan minta tolong mahasiswa saya, yah lumayan menarik karena pemandangan lokasinya sangat hijau dan alami. Saya yakin foto saya sejelek apapun pasti akan bagus hasilnya, karena alamnya sungguh luar biasa indahnya. Tidak ada polusi, masih asri, masih ada angin segar, dan terkesan sungguh alami tanpa campur tangan manusia.

Kemudian saya dan para mahasiswa saya jalan muter-muter keliling Ragunan, mahasiswa saya sembari jalan sembari mencari objek penelitian yaitu:
1. Pedagang makanan
2. Pedagang asesoris
3. Pengunjung
4. Pengemis atau pengamen

Saat mahasiswa saya mencari responden, saya leyeh-leyeh sambil mengamati hal-hal yang terjadi di Ragunan diantaranya:
1. Banyaknya pedagang buah di luar pagar sebelum pintu masuk.
2. Banyaknya pedagang boneka dengan bentuk hewan yang bermacam-macam.
3. Adanya penjual di dalam yang resmi maupun yang tidak resmi, yang resmi biasanya aman dari kejaran aparat, sedangkan yang tidak ijin pasti akan menjadi sasaran empuk aparat (satpam dalam).
4. Pengamen dan pengemis yang sedang dikejar-kejar aparat, padahal mereka bekerja demi membahagiakan orang tuanya yang sedang sakit.
5. Fenomena maraknya anak-anak sma yang pacaran di ragunan selepas pulang sekolah, atau ketika dia bolos sekolah, menjadi sangat strategis dan nyaman karena lokasinya tepat banget.
6. Fenomena pengunjung yang memberi makan hewan padahal sudah dilarang, bagaimanapun hewan itu mempunyai jenis makanan sendiri dan tidak boleh dikasih makan sembarangan.
7. Jarak antar hewan yang lumayan jauh, kasihan anak-anak kecil pasti akan kecapean.
8. Persewaan sepeda double dan single.

Dari sekian fenomena yang saya amati, saya sebenarnya sangat tertarik untuk menyewa sepeda dan kemudian berputar-putar Ragunan. Tapi saya mengurungkan niat karena tidak enak sama mahasiswa saya. Bagaimanapun saya dan mereka datang secara bersama-sama. Tapi ngomong-ngomong soal sepeda, alhamdulillah saya sekarang sudah mempunyai sepeda. Tinggal mengatur waktunya saja kapan saya akan menggunakan sepeda untuk beraktivitas. Jakarta adalah ibu kota negara makanya tidak boleh kotor dan banyak polusi, sehingga menggunakan sepeda adalah merupakan solusi yang tepat. Karena dengan bersepeda akan dapat mengurangi polusi-polusi, selain bersepeda juga bisa untuk menyehatkan badan, karena bersepeda adalah bagian dari olah raga.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog