Friday, April 27, 2012
Cerita-Cerita,...
Thursday, April 26, 2012
Surat dari teman...
Surat ini untuk aku, kamu, dia, kita, kalian semua, dan juga TUHAN
Salam damai untuk semua
Aku adalah seorang anak lelaki yang diajari menunggang kuda, memanah, memanjat pohon yang paling tinggi di kampungku, juga diajari beladiri…
Aku adalah laki-laki sejati
Aku adalah seorang anak Kyai yang diajari mengaji, mendekatkan diri dengan tuhan, menjadi anak yang sholeh, dan juga diajari makna dan arti agama…
Aku adalah lelaki sejati
Aku adalah seorang anak yang ditumbuhi banyak rambut, dari rambu di kepalaku hingga rambut di kakiku, badanku cukup tinggi 180 cm berat badanku 60…
Aku adalah lelaki sejati
Aku memulai suratku dengan puisi, aku hanya ingin bercerita melalui surat ini. bercerita tentang aku, sudah 25 tahun umurku disaat aku menemukan hidupku yang sebenarnya.
Aku diciptakan oleh tuhan beralat kelamin penis (yang disebut orang sekitarku lelaki), aku juga konstruk oleh keluarga dan lingkungan untuk mencintai dan menyayangi manusia ciptaan tuhan yang beralat kelamin Vagina (yang disebut orang sekitarku perempuan) aku hanya boleh berhubungan seks dengan perempuan.
Maka akupun melakukan itu untuk membuktikan bahwa aku adalah lelaki.
Di usiaku ke 25 tahun aku menemukan seorang teman lelaki yang sering menemaniku untuk berdiskusi dan berdialog tentang hidup yang tidak adil, ntah berapa lama kami berteman akhirnya ada rasa yang mengalir di setiap rongga tubuh kami, ketika tak berjumpa ada rindu yang menggelora, ketika tak bersua ada murung di raut wajah kami berdua.
Tak pernah teridentifikasi siapa lelaki dan siapa perempuan diantara kami, yang ada hanyalah cinta, tulus, ikhlas dan kasih sayang manusia yang diberikan oleh Tuhan.
Hingga suatu waktu yang tak pernah diinginkan oleh orang disekitarku tapi itu diinginkan oleh aku dan dia, malam yang penuh kasih menumpahkan segala dahaga cinta dalam lautan asmara anak manusia.
Sebelum aku dan dia memadu rasa, kamipun meminta izin kepada tuhan berdoa dan sholat sebagaimana yang perintahkan agamaku. Kami berdoa “ya rabb jika rasa ini salah, laknatkanlah kami dalam siksamu sekarang juga, tapi jika rasa ini adalah darikebenaranmu ya rabb izinkah kami memadu kasih itu karena ridhamu”, setelah berdoa kedua anak manusia itu menunggu apa yang akan terjadi pesan apa yang tuhan sampaikan, tapi aku sangat takjub aku merasakan sayup, sepi, indah seperti cerita kyai pondokku pertanda lailatul qadar akan turun, saat itulah aku memutuskan untuk menentukan hidupku dialah lelaki itu menjadi pasangan hidupku karena Tuhan mengizinkannya..
Sepenggal kisahku, kini kami di caci maki oleh orang disekitar,, mereka semua menjelma menjadi Tuhan mengadili kami bahkan menghukumi kami padahal itu tugas tuhan bukan tugas manusia.
Aku ingin bertanya dengan kalian semua :
Firman Tuhan manakah yang menyalahkan kami ? atau itu hanya firman manusia ?
Jika tuhan melaknat rasa kasih diantara kami mengapa Tuhan memberi rasa kasih ini kepada kami ?
Jakarta, 17 maret 2012
Tuesday, April 17, 2012
Cepat sembuh kawan muda ku....
Seminggu lalu ketika tengah mengajar di kampus Poris saya mendapat kabar dari teman saya,
Bahwa si A teman tongkrongan saya masuk rumah sakit jadi korban pengeroyokan dalam tawuran minggu dini hari (tepatnya saat adzan subuh),
Sontak kaget setengah mati apalagi beberapa waktu sebelumnya masih ketemu dalam keadaan sehat wal afiat,
Sepulang ngajar saya memutuskan untuk langsung besuk ke rumah sakit di daerah Ciledug,
Masya Allah sedihnya saya melihat teman saya terkapar di ranjang rumah sakit,
Hanya bisa menangis dan sedih,
Satu yang saya fikirkan saat itu semoga teman saya ini adalah korban yang terakhir,
Dan tidak perlu lagi ada korban-korban yang berikutnya,
Sedihlah jika musti banyak korban berjatuhan dalam aktivitas tawuran (aktivitas ilegal yang membudaya di negeri kita tercinta),
Ada banyak yang terluka dan sedih di sekeliling korban tersebut,
Ada orang tua yang menangis, ada saudara-saudara yang sedih, ada teman-temannya yang juga risau,
Teman saya tersebut di rawat di rumah sakit di daerah Ciledug,
Keadaannya lumayan parah,
Hampir sebagian besar tubuhnya terluka dan terluka,
Kondisi psikisnya juga saya yakin jauh lebih parah dari pada fisiknya,
Semua keluarga dan semua saudara begantian jaga,
Begantian menjenguk dan melihat perkembangannya,
Bergantian memberi motivasi dan support agar teman saya tersebut lekas pulih,
Amien ya Tuhan,
Biarkan teman saya ini sembuh sehingga dia bisa kembali masuk sekolah seperti sedia kala,
Tidak tega saya melihatnya terluka dan terkapar di rumah sakit menahan pilu dan perih,
Bolak-balik saya ke rumah sakit sekedar untuk memastikan bahwa teman saya tersebut baik-baik saja,
Saya bertemu dengan banyak teman-teman dia yang juga begitu setian bolak-balik ke rumah sakit,
Selain teman-temannya ada juga dua abangnya dan kedua orang tuanya,
Saya tahu keluarganya jauh lebih was-was dan jauh lebih sedih lagi,
Terpancar dari sorot mata mereka yang menyiratkan duka mendalam,
Tapi disinlah kita semua menjadi sadar bahwa bagaimanapun keberadaan keluarga begitu berarti dalam kehidupan kita sehari-hari,
Satu hal yang luar biasa saya dapatkan dari peristiwa ini adalah; kesetiaan dan perhatian teman-teman si A yang begitu luar biasa,
Teman-temannya rela menginap di sekitar beranda rumah sakit hanya untuk menemani si A,
Teman-temannya bolak-balik cari dana sekedarnya untuk membantu biaya pengobatan dan rumah sakit bagi si A,
Tidak ada yang merasa lelah dan tidak juga ada yang mengeluh,
Semuanya tersenyum dan semuanya bangga bisa menjadi sahabat baik buat si A,
Puncak dari aktivitas teman-temannya adalah mengamen,
Dan saya ikut serta dalam aktivitas itu,
Wow,
Seru sekali bisa ngamen di sepanjang jalan raya Ciledug bareng sama teman-teman muda saya,
Luar biasa ekstrim,
Membawa kotak kardus yang ditempeli foto-foto si A,
Ada yang sinis, ada yang care, ada juga yang acuh tak acuh,
Tapi kita semua membawanya dengan happy,
Saya dan anak-anak menyebar dan tidak satu kelompok,
Supaya dapat dana lebih banyak,
Dua jam kemudian kami semua kumpul di pelataran rumah sakit,
Begitu bahagia dan cerianya kami saat membawa kardus yang telah berisikan dana,
Meskipun tidak begitu banyak,
Tetapi sungguh begitu berarti bagi sebuah perjuangan,
Perjuangan untuk membantu teman yang sama-sama kami sayangi,
Cepat sembuh kawan,
Berbahagialah kamu mempunyai sahabat-sahabat sejati yang senantiasa setia menemanimu dalam suka maupun duka,
Bebanggalah kamu mempunyai keluarga yang begitu care sama kamu,
Jadikan ini semua sebagai pelajaran yang berharga dalam hidup kamu,
Amien,
Friday, April 06, 2012
Mengapa...??
Wednesday, April 04, 2012
Keong Sawah,..
Jalan-jalan menyusuri Kota Bogor dengan Vanni,..
Tiba-tiba di daerah Yasmin Kota Bogor saya melihat penjual Tutut/Keong sawah,..
Tanpa babibu saya langsung meminggirkan motor berniat membeli dan menikmati si Tutut/Keong sawah tersebut,..
Waktu meunjukkan pukul 17.00 WIB mustinya saya sudah tidak boleh makan kecuali minum shake, makan buah, makan sayur dan minum air putih yang banyak,..
Maklum saya sedang melakukan diet ketat, hehehe,..
Sontak Vanni langsung ngomel-ngomel kata dia begini:
"Sudah tidak boleh makan lho kak, soalnya sudah kelewat jam nya."
Saya sama sekali tidak menggubris omongan Vanni,..
Karena melihat Tutut/Keong di panci membuat saya teringat akan masa kecil saya di kampung halaman,..
Saya tinggal di daerah Batang Jawa Tengah,..
Di belakang rumah saya terdapat sawah dan sungai,..
Sewaktu kecil saya dan beberapa teman saya suka main ke sawah untuk mencari: belut, keong, semanggi, dan centongan untuk di makan,..
Sehingga saya begitu bahagia ketika melihat penjual Tutut/Keong di daerah Bogor,..
Rasa nikmat Tutut/Keong sudah bisa dibayangkan,..
Saya kemudian memesan dua mangkok, satu untuk saya dan satu lagi untuk Vanni,..
Tiga hari kemudian saya kembali mendatangi si ibu penjual Tutut/Keong,..
Kali ini saya datang seorang diri tanpa Vanni,..
Dan kali ini saya makan Tutut/Keong pada jam dimana saya boleh makan,..
Karena waktu itu menunjukkan pukul 14.45 WIB,..
Makan di pinggir jalan sambil ngobrol dengan si ibu yang ternyata orang Jawa Tengah asli,..
Tidak terasa saya telah menghabiskan tiga mangkok Tutut/Keong,..
Hahahahaha,..
Sontak sayapun tertawa geli membayangkan kerakusan saya menyantap Tutut/Keong,..
Tidak hanya saya yang tertawa, si ibupun ikut tertawa terbahak-bahak,..
Alhasil malam harinya perut saya mules dan saya diare gara-gara kebanyakan makan Tutut/Keong sawah,..
Disela makan Tutut/Keong, si ibu cerita tentang kehidupan pribadinya,..
Dia cerita bahwa suaminya lebih muda 8 tahun dari dirinya,..
Dengan suaminya sekarang dia mempunyai dua anak kembar usia 3,5 tahun,..
Sedangkan anak dengan suami pertamnaya berusia 18 tahun (kelas 3 SMK),..
Dia bercerita lika-liku menjalani biduk rumah tangga dengan laki-laki yang lebih muda darinya,..
Dia yang musti banyak mengalah,..
Dan dia juga yang musti banyak menjadi penasehat dalam rumah tangga,..
Apalagi anak pertamanya kurang cocok dengan suaminya,..
Ehm,..
Saya cuma bisa bilang ke ibu,..
Bahwa cinta itu memang unik dan aneh,..
Cinta itu tidak mengenal usia dan kasta,..
Dan cinta juga tidak bisa dilogika dengan rasio yang jernih,..
Cinta lebih sering menggunakan rasa dan realitas,..
Sehingga dalam kenyataan di masyarakat, banyak orang yang terpuruk oleh cinta,..
Dan banyak juga orang yang sukses karena cinta,..
Tergantung masing-masing individunya bagaimana memanajemen cinta yang berkembang dalam dirinya,..