Wednesday, October 06, 2010

Rupa-Rupa Lebaran...

Perjalanan Pulkam

Waktu pulang menjelang lebaran, transportasi jenis apapun sangat-sangat penuh, maklum sebagian orang yang tinggal di Jakarta hendak mudik ke kampung halamannya masing-masing. Saya duduk di bangku depan tepatnya belakang pak sopir bus, di samping pak sopir ada bangku satu yang diisi oleh perempuan cantik nan lembut parasnya. Saat perjalanan tiba-tiba saya memperhatikan perempuan yang duduk di samping pak sopir yang ternyata kelihatan langsung akrab dengan pak sopir dan kondekturnya. Sebenarnya sih tidak ada masalah karena saya lihat si perempuan tersebut sorang diri, mungkin dia benar-benar butuh teman untuk mengobrol. Saat istirahat di rumah makan si perempuan ini keluar bareng pak sopir dan makan bareng pak sopir pula. Tiba-tiba ada yang nyeletuk "tu perempuan ganjen banget sih, masa ikut pak sopir terus", kata saya "enggak papa bu, mungkin dia memang tidak punya teman dan merasa cocok dengan pak sopir, kata si ibu "iya juga sih, mungkin dia memang sendirian di jalan ini". Menurut saya, kita sering sekali mengusik urusan orang lain sementara urusan sendiri tidak diurusi dengan benar. Saking sibuknya ngurusi urusan orang lain, kita tidak sadar bahwa diri kita juga mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan-kesalahan.


Mudik Motor

Tidak bermaksud melarang pemudik dengan motor, tapi menurut saya mudik menggunakan motor sangat berbahaya buat pengendara. Berbahaya karena alasan kemanan, sakit karena kena angin, kepanasan, dehidrasi, kecelakaan lalu lintas, atau kelelahan yang berlebihan. Tapi jika dipikir-pikir lagi, toh kita tidak bisa membantu pemudik motor agar mereka mudik dengan menggunakan transportasi yang ongkosnya naik 100%. Menurut mereka mudik dengan menggunakan motor lebih praktis, lebih cepat, lebih menyenangkan, dan lebih irit. Pemudik bermotor juga bilang bahwa motor yang mereka bawa ke rumah akan sangat bermanfaat dikampung halaman, mereka bisa keliling bersilaturahmi tanpa harus meminjam motor atau harus naik angkutan umum. Intinya bagi pemudik menggunakan motor hendaknya lebih berhati-hati lagi selama perjalanan. Dan pemerintah harus menemukan formulasi yang tepat untuk tahun depan agar pemudik motor benar-benar bisa di kurangi, karena secara nyata mudik dengan menggunakan motor sangat membahayakan nyawa.


Sholat Idul Fitiri

Sholat idul fitri ada yang dilakukan di lapangan atau di masjid, sebenarnya sama saja yang penting niat dan kekhusukan dalam menjalankan sholat idul fitri. Bagi orang-orang yang jarang di rumah alias merantau ke luar kota, sholat idul fitri adalah pertemuan pertama dengan orang-orang kampung yang sudah lama tidak ketemu, setelah itu baru bertemu dalam ritual halal bi halal. Saya adalah orang yang pasti asing dengan sebelah kanan atau kiri saya, karena saking lamanya saya di Jakarta dan jarang bertemu dengan mereka. Selain karena lama tidak ketemu, ternyata mereka anak-anak muda terutama perkembangan fisiknya sangat cepat sekali, sehingga tidak mudah untuk diingat dan di hafal. Bagi saya sholat idul fitri adalah moment untuk mencari pahala dan juga untuk silaturahmi pertama sebelum halal bi halal. Karena sholat ini dilakukan setahun sekali, masyarakat kampung terlihat sangat antusias melaksanakannya. Hampir semua datang berbondong-bondong ke masjid untuk sholat idul fitri, bahkan orang-orang yang haidpun tetap datang meski hanya untuk mendengarkan ceramah.


Halal Bi Halal

Waktu saya kecil, halal bi halal dilangsungkan sangat lama, dari mulai pagi setelah sholat idul fitri sampai sore hari. Beberapa tahun terkhir ini, halal bi halal menjadi aktivitas yang sangat singkat dan seperti tidak terasa. Anak-anak, ibu-ibu, dan bapak-bapak lebih senang bersalaman di masjid setelah sholat idul fitri dari pada harus keliling dari satu rumah ke rumah lainnya. Tidak salah sebenarnya jika orang-orang mulai merasa tidak perlu lagi salaman secara fisik, karena sesungguhnya yang peling penting adalah kefitrahan dari segala dosa-dosa yang telah diperbuat. Bagaimanapun bagi orang Islam pasca puasa ramadhan pasti sudah fitrah dari dosa-dosa, sehingga harus diakui bahwa salam-salaman hanya bagian dari budaya yang harus terus ditradisikan. Karena dengan salaman kita akan bersilaturahmi dengan orang-orang yang telah lama kita kenal. Lagi pula akan sangat bermanfaat bagi orang-orang yang lama meninggalkan kampung halaman, di kesempatan itulah dia bisa bertemu dengan teman-teman lama atau saudara-saudara lama.


Ke Laut Naek Sepeda

Hari itu minggu yang cerah ceria, saya jalan-jalan ke laut buntu naik sepeda bareng adek saya almarhum. Awalnya saya yang mengusulkan kedia supaya ke laut naik sepeda dari pada naik sepeda motor, dan herannya dia langsung setuju untuk naik sepeda. Saya berjalan mengayuh sepeda dengan semangat 45 supaya cepat sampai ke laut. Alhamdulillah sampai juga di laut buntu dan lumayan lama saya disana. Pulang dari laut adek saya mengajak saya lewat balekambang deket hutan, saya tidak mau karena jalannya kecil, tapi dia memaksa. Karena saya benar-benar tidak mau dia mengajak saya lewat jalan beda, jalan yang rusak tapi memberikan banyak kenangan buat kami berdua. Ketika kecil saya dan adek saya sepeda-sepedaan ke laut bareng teman-teman laki-laki saya yang lainnya. Adek saya paling kecil diantara saya dan teman-teman saya, tapi dia akrab sama teman-teman sebaya saya. Dalam perjalanan dia bercerita bahwa dia kangen dengan jalan rusakitu, saya tidak punya firasat apa-apa tentang adek saya. Saya fikir dia hanya ingin bernostalgia tentang masa lalunya bersama saya, ternyata itu kenangan saya terakhir bersama adek saya. Saya tidak bisa lagi bersepeda ria dengan dia yang saya cintai dan sayangi. I love you sugiharto.



0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog