Tuesday, October 12, 2010

Mengajar di tanjung priuk...

Hari itu saya dapat jatah mengajar di kelas jauh di daerah tanjung priuk jakarta utara. Saya sama sekali belum tahu dimana tempatnya, meski saya sudah memegang alamat lengkapnya. Ancer-ancer tempat kuliahnya yaitu di dekat wali kota jakarta utara dan polres jakarta utara. Setelah sampai disitu saya masuk jalan bugis dan mencari tempat kuliahnya, saya berhenti di apotik ira dekat uob buana. Karena tidak ketemu juga saya menelphone pegawai tata usaha kampus situ, tetapi setelah berkali-kali saya telphon sama sekali tidak ada jawaban, bahkan sms sayapun tidak dibalas. Saya agak sewot dan sebal karena waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 sore, kuliah dimulai tepat pukul 16.00 sore.


Akhirnya saya memutuskan untuk menerobos lampu hijau dan lurus ke arah polres jakarta utara, dan ternyata benar saya sudah kebablasan jauh dan harus puter balik untuk bisa kembali ke lokasi kuliah. Akhire saya minta agar dijemput sama mahasiswa saya, kata tata usaha ada bapak fery yang akan menjemput saya di halte deket polres jakarta utara. Sepuluh menit setelah saya menunggu datanglah bapak fery, berikut dialog saya dengan beliau:

bapak fery: maaf ini ibu dosen pkn?

saya: betul sekali pak, ini bapak fery?

bapak fery: iya bu, mari biar saya yang bawa motor ibu, mobil saya ditinggal dikantor biar bisa bareng sama ibu.

saya: iya makasih bapak, tapi helm saya cuma satu pak? saya tidak berani nanti kena tilang sama polisi.

bapak fery: insya allah tidak apa-apa bu, saya yang jamin.


Saya sempat tidak suka dengan jawaban bapak fery, karena kesannya menyepelekan aturan lalu lintas di indonesia. Tapi saya pikir lagi mungkin bapak fery sudah tahu daerah situ, jadi dia berani meyakinkan saya untuk tidak usah takut dengan polisi. Sepuluh menit kemudian sampailah saya di tempat kuliah yang ternyata benar-benar dekat dengan apotik ira tempat saya berhenti sebelumnya. Saya langsung masuk ke dalam dan siap-siap untuk mengajar mata kuliah pkn (kewarganegaraan).


Saya mengajar cukup serius seperti biasa saya mengajar di sekolah, saya menginginkan agar mahasiswa saya yang sudah bapak-bapak dan ibu-ibu tersebut mempunyai semangat nasionalisme yang tinggi buat indonesia tercinta. Saya berbicara tentang pluralitas, tentang dpr/mpr, tentang presiden, tentang realitas masyarakat yang apatis dengan pemerintah, konflik antara tni dan polri. Mahasiswa saya terlihat santai dan biasa-biasa saja mendengarkan penjelasan dari saya, saya waktu itu cuma berfikir mungkin mereka bisa mencerna dengan baik penjelasan saya. Akhirnya saya memutuskan untuk bertanya:

saya: ada pertanyaan bapak dan ibu?

mahasiswa: sementara belum ada bu.

saya: tapi tidak ada masalah kan dengan penjelasan saya?

mahasiswa: sampai saat ini tidak ada bu dosen.

saya: saya cuma miris saja dengan rendahnya semangat nasionalisme wni.

mahasiswa: yah begitulah bu indonesia, perlu kerja keras untuk menyadarkan rakyat indonesia agara taat aturan dan mencintai negaranya.

saya: betul sekali pak.

mahasiswa: saya terus mendukung upaya ibu dosen.

saya: makasih pak. oya ngomong-ngomong, bapak dan ibu kerjanya dimana?

mahasiswa: kami yang ada disini bekerja sudah puluhan tahun di polres jakarta utara dan polisi air tanjung priuk.


Tuhan, saya langsung bengong setelah tahu mereka kerja di kepolisian. Bengong dan jadi grogi karena mengajar mata kuliah yang saya yakin mereka sudah hafal dan merupakan makanan mereka sehari-hari. Bagaimana tidak, mereka aparat penegak hukum yang pastinya di didik untuk paham hukum secara menyeluruh. Bahkan saya juga yakin bahwa semangat nasionalisme mereka sudah tidak perlu diragukan lagi.


Tapi untuk membuat saya tenang saya kemudian berfikir, bahwa kita harus belajar dari siapapun juga termasuk dari anak kecil yang usianya tentu jauh di bawah kita. Karena ilmu dan pengetahuan datangnya bisa dari mana saja tanpa melihat siapa yang menyampaikannya. Dan saya kira orang yang bijak adalah orang yang mau mencari ilmu dari arah mana saja tanpa mengklaim komunitas/kelompok tertentu. :).

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog