Wednesday, October 13, 2010

Cinta tak selamanya...

Cinta memang tidak bisa dipaksakan untuk bersama selamanya, meskipun ada orang yang sanggup mempertahankan cinta selama-lamanya hingga maut memisahkan mereka berdua. Tidak ada yang salah bagi orang-orang yang tidak bisa mempertahankan cinta dengan sempurna, karena perasaan cinta menurut saya bukan sesuatu yang stagnan (mutlak).
Manusia mengalami perubahan-perubahan yang tidak cuma sekali dalam hidupnya.
Perubahan-perubahan tersebut lebih dipengaruhi oleh banyak faktor yang ada disekitarnya seperti: kepandaian yang meningkat, pendidikan yang semakin tinggi, ilmu yang lebih banyak, pengalaman-pengalaman, pengamatan-pengamatan, dan pemikiran-pemikiran.


Pun tidak berarti orang yang bisa mempertahankan cinta adalah orang-orang yang benar dan sejati, bisa jadi orang-orang tersebut adalah orang-orang yang komitmen dan mempunyai cara berfikir yang lurus. Dia adalah orang-orang yang tidak cepat terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. Dia cenderung tertutup dan memegang prinsip hidupnya seerat mungkin. Orang-orang seperti ini biasa disebut sebagai orang-orang yang setia dan tidak mudah jatuh cinta kepada orang yang baru dikenalnya.


Persahabatan

Ada sahabat yang tidak terpisahkan dari kecil hingga mereka kakek nenek, dan ada juga sahabat yang terpisah karena alasan tempat tinggal atau karena alasan konflik pribadi diantara mereka berdua. Bahkan kadang ada sahabat yang pisah hanya karena sudah bosan dengan sahabatnya masing-masing. Kejadian itu tidak salah menurut saya, karena dalam kehidupan memang tidak ada yang sempurna. Manusiawi juga jika dalam bersahabat mengalami kebosanan-kebosanan. Jadi dalam berteman/bersahabat tidak perlu banyak menuntut terhadap sahabatnya, karena jika kita terlalu menuntut secara berlebihan ditakutkan akan menimbulkan kekecewaan di kemudian harinya.


Pacaran

Dalam konsep pacaran sekalipun, tidak perlu terlalu serius seolah-olah sudah seperti suami istri. Cowoknya mengatur ceweknya sedemikian rupa, sedangkan ceweknya terlalu cemburuan dengan cowoknya. Dunia remaja mereka yang seharusnya digunakan untuk mencari banyak pengalaman dengan teman-temannya yang lain menjadi berkurang hanya karena sibuk sendiri mengurusi pacarnya. Boro-boro mikirin tugas/pr dari guru sekolah, ini malah mikirin pacarnya dan mikirin masalah percintaannya. Pacarannya sudah seperti orang dewasa, saling ngambek-ngambekkan dan saling berantem sampai pukul-pukulan. Sangat lucu dan sangat disayangkan jika dalam masa pacaran, hubungan dilakukan dengan sangat serius, padahal seharusnya pacaran hanya untuk saling mengenal satu sama lain dan untuk mencari pengalaman dari pasangannya. Kalau dalam dunia remaja/pelajar pacaran seharusnya digunakan untuk belajar bersama-sama agar nilai sekolahnya lebih bagus lagi. Jadi tidak usah takut kehilangan pacarnya, karena pacaran tidak untuk menangis dan sakit hati ketika diputuskan pasangannya.


Rumah tangga

Suami istri juga, tidak ada yang mutlak dalam rumah tangga, meski Tuhan tidak begitu suka dengan orang-orang yang bercerai. Tapi jika dalam kenyataannya suami istri sudah tidak cocok dan memang sudah merasa tidak bisa hidup bersama lagi, maka tidak ada yang bisa memaksa agar suami istri tersebut tetap bersama-sama dengan alasan anak-anak. Hidup ini sangat rumit dan kompleks, masing-masing individu mempunyai prinsip yang tidak sama. Anak bukan berarti selalu dikorbankan oleh orang tua, karena menurut saya jika disuruh memilih pasti orang tua tersebut tidak suka melihat anaknya berada dalam kondisi yang down gara-gara harus memilih antara ikut bapak atau ibu. Tapi menurut saya bagaimana agar anak juga mengerti bahwa hidup itu memang pilihan yang harus ditempuh oleh kedua orang tuanya. Karena dalam kehidupan tidak selalu musti cocok dan bisa berdampingan dalam waktu yang sangat lama.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog