Tuesday, June 21, 2011

Ternate Maluku Utara...

Waktu ada tawaran dari SE Nasyiah untuk ke Maluku Utara, saya langsung bersedia, maklum saya belum pernah berkunjung ke Provinsi Maluku.
Dengan senang hati saya menerima tawaran PP NA untuk ikut Rakernas KNPI.
Sebenarnya saya ada agenda mengajar yang tidak bisa ditinggalkan, lagi-lagi karena saya belum pernah ke Maluku, maka saya mengorbankan agenda mengajar saya di kampus Mampang.
Tidak apa-apa kok, karena belum tentu kesempatan ke Maluku datang untuk yang kedua kalinya.
Hehehehe.

Berangkat malam jumat pesawat pukul 01.30, gile malam banget berangkatnya.
Sore harinya saya masih ngajar di Pasar Kemis, malam hari saya siap-siap dan saya berangkat ke Bandara menggunakan Taksi.
Sampai di Bandara saya ketemu dengan beberapa teman-teman dari OKP lain.
Kebetulan sekali ada satu teman dari IPPNU yang sudah saya kenal, kami pernah bareng di Rakernas KNPI yang diadakan di Palembang.

Tiba di Ternate pukul 08.00 WIT, selisih dua jam dari Jakarta.
Hotelnya sangat menarik, karena langsung berhadapan dengan gunung di sebelah kanan, dan lautan disebelah depannya.
Daerahnya juga asri dan dingin, membuat saya merasa nyaman dan tentram.
Hari itu saya sibuk turun hotel untuk membeli pembalut, maklum karena buru-buru saya lupa membawa bekal pembalut.
Turun hotel saya langsung mencari warung kecil dan alhamdulillah ketemu.
Penjualnya mbak cantik yang ternyata orang Manado, dia bilang bahwa di Ternate banyak orang Manado.
Orang Manado banyak yang merantau ke Ternate karena jarak dari Manado ke Ternate luamayan dekat.

Siang hari sampai sore, saya tidur dengan nyenyaknya.
Saya sekamar sama Nihlah dari IPPNU, Nihlah juga tidur dengan antengnya.
Ternyata saat kami tidur, peserta Rakernas yang lain asyik jalan-jalan menikmati indahnya kota Ternate.
Tentu, saya sangat menyesal dan tidak enak hati.
Tapi mau bagaimana lagi, nyatanya saya sangat lelah hari itu, sehingga saya memilih tidur dari pada jalan-jalan.
Hahahaha.

Hari-hari saya nikmati di dalam hotel mengikuti jalannya Rakernas KNPI.
Hotelnya bagus sehingga saya cukup nyaman di dalamnya.
Alhamdulillah juga makanannya enak dan sesuai selera saya.
Saya juga kaget karena makanannya manis dan asin, saya pikir makanan di Ternate pedas.
Ternyata pas saya cek kepihak hotel, pihak hotel menyesuaikan dengan peserta Rakernas yang kebanyakan dari luar Ternate.

Malam terakhir sebelum esoknya harus balik ke Jakarta, teman dari PW NA dan PW M setempat mendatangi saya dan mengajak saya jalan.
Dengan senang hati saya menerima ajakan teman saya tersebut, tidak lupa saya mengajak Nihlah dan Bang Edy PP PM.
Kami diajak muter-muter kota Ternate, dan terakhir kami diajak ke pinggir pantai untuk menikmati jahe campur kenari, dan makanan cemilan khas Ternate.
Mengejutkan, makanan cemilan khas Ternate adalah keripik pisang setengah matang disertai dengan sambal pedas dan kacang asin goreng.
Hehehehe.
Unik dan lucu, karena sambalnya kebetulan lumayan pedas.
Tapi meskipun pedas, kami semua menikmati cemilan tersebut sambil memandang lautan lepas yang terlihat pekat oleh malam.

Tiba-tiba di jalan raya dekat kami duduk santai, ada serombongan mahasiswa sedang berdemo meneriakkan aspirasinya.
Demonya biasa dan saya tidak kaget, yang tidak biasa adalah demo yang dilaksanakan pada malam hari.
Dan demo tersebut ditujukan kepada para pengunjung pinggir pantai yang posisinya sebagai masyarakat.
Hahahaha, seru seru.

Keesokan harinya saya harus kembali ke Jakarta bersama sebagian perserta Rakernas.
Maklum sebagian peserta masih ingin tinggal di Ternate, mereka masih ingin jalan-jalan di kota Ternate.
Saya dan sebagian teman yang pulang terlebih dahulu sebenarnya ingin ikut jalan-jalan, tapi kebetulan ada beberapa kegiatan yang harus kami lakukan di Jakarta.
Minggu dini hari saya dan sebagian teman sudah tiba di Bandara Ternate.
Pesawat agak terlambat datang, tapi kami tidak begitu gelisah.
Kami mencoba memahami cuaca di Ternate yang waktu itu lumayan mendung.

Pukul 10.00 WIB kami tiba di Jakarta.
Alhamdulillah kami semua tiba dalam keadaan selamat.
Beberapa teman ada yang naik taksi, ada juga yang naik damri, dan ada yang dijemput sama keluarganya.
Saya memutuskan naik damri jurusan gambir bareng dengan sahabat saya dari IPPNU Nihlah.
Tiba di gambir saya dan Nihlah langsung berlari menuju grobak mie ayam.
Maklum, kami kelaparan.
Hahahaha.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog