Thursday, May 13, 2010

Di Puncak Bareng 3IPS2...

Saya diajak ke Puncak sama murid saya anak-anak 3 IPS 2, saya diminta mewakili wali kelas karena kebetulan wali kelas 3 IPS 2 berhalangan hadir menemani perjalanan anak-anak ke Puncak selama dua malam. Pagi sekitar pukul 09.00 murid-murid saya berangkat dengan menggunakan mobil tronton punya TNI, meskipun sangat blak-blakan tapi cukup menyenangkan untuk sekedar bercengkrama melepas banyak kenangan.

Siang sekitar pukul 12.00 rombongan tiba di villa daerah Gunung Mas, murid-murid saya langsung menggiring saya menuju villa yang letaknya agak menurun deket sungai. Setiba di villa tersebut semuanya langsung melempar barang-barang bawaannya masing-masing, kemudian melakukan aktivitas yang juga tidak sama. Ada yang rebahan di kursi panjang ruang depan, ada yang langsung telephone, ada yang langsung siap-siap buat masak makan siang, ada yang mandi, ada yang berenang, ada pula yang cuma bengong sambil duduk.

Saya termasuk yang bingung mau ngapain, karena mau masak saya tidak bisa, mau berenang saya juga tidak bisa renang, akhirnya saya memutuskan untuk keluar villa melewati sungai dan mencari warung makan untuk makan siang yang dirapel sama pagi. Alhamdulillah saya menemukan warung makan yang saya cari, makanannya sangat sedap dan tidak mengecewakan, mungkin juga karena saya memang sedang lapar sehingga makan apapun terasa sangat sedap dan nikmat. Karena ada bandrek, saya memesan segelas bandrek panas sama ibu penjual nasi, cukup nikmat minum bandrek panas di siang hari bolong.

Siang itu hingga sore masing-masing anak sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, yang jelas villa terasa sangat ramai dan riuh oleh banyaknya aktivitas tersebut. Setelah masakan siap terhidang, anak-anak yang bubaran renang langsung makan dengan lahapnya. Menjelang sore saya lihat anak-anak laki-laki bermain bola di lapangan kecil dekat dengan sungai. Setelah itu mereka berlarian ke kamar mandi untuk membersihkan badan masing-masing yang sedari siang sudah terserang oleh keringat.

Setelah maghrib tiba dan tidak lupa setelah sholat maghrib berjamaan, semuanya berkumpul di ruang depan yang cukup luas menampung semua siswa termasuk saya. Lagi-lagi masing-masing sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Ada yang tiduran di kasur, ada yang lagi makan, ada yang nonton tv, ada yang ngobrol dengan teman-temannya, ada yang smsan, ada yang main fb, dan ada juga yang telephone-telephonan.

Memang tidak ada acara resmi atau semacam acara khusus, setelah saya tanya mereka beralasan bahwa kedatangan mereka ke Puncak bukan untuk yang serius-serius tetapi untuk refreshing dan nongkrong-nongkrong melepas rindu bareng teman-teman sekelasnya. Saya sih tidak ada masalah dengan kegiatan santai, meskipun sebenarnya agak bosan dan kurang nyaman. Terapi akhirnya saya paham, bahwa NILAI bisa diciptakan dari banyak hal dan persoalan, sehingga saya yakin akan tercipta NILAI dari tongkrongan-tongkrongan yang tidak resmi sekalipun.

Sempat ada kejadian mati lampu dua kali, anak-anak sempat panik dan ketakutan, tapi alhamdulillah setelah itu menjadi tenang kembali. Karena saya membawa laptop dan modem, saya membukanya untuk koneksi internet. Setelah main beberapa waktu, laptop saya dipegand sama anak-anak yang katanya ingin main fb. Karena sudah pukul 22.00 dan saya merasa lelah, saya memutuskan untuk tidur di ruang depan tersebut, kebetulan banyak kasur yang tersedia disitu. Setelah itu saya benar-benar tidur dan tidak tahu lagi apa yang dilakukan oleh murid-murid saya. Yang pasti mereka sudah dewasa dan saya percaya dengan mereka semuanya.

Pagi hari begitu indah, udara begitu bersih dan segar menusuk hidung, pemandanganpun begitu asri dan mendamaikan jiwa. Saya memutuskan mengajak Amanda untuk jalan-jalan mencari makan dengan sepeda motor. Alhamdulillah saya dapat bubur ayam dan nasi uduk, karena lapar saya dan Amanda memutuskan untuk makan di tempat. Alhamdulillah makanannya cukup enak dan rasanya berbeda dengan yang biasa saya makan di Jakarta, namanya juga beda daerah, hehehehe.

Hari itu seperti hari kemaren, masing-masing orang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Meskipun masing-masing aktivitas tentunya berhubungan satu dengan yang lainnya. Artinya bahwa meskipun acaranya tidak terjadwalkan, masing-masaing sadar bahwa aktivitas apapun harus bisa menimbulkan kesan mendalam bagi persahabatan mereka. Bagaimanapun mereka akan berpisah sebentar lagi, masing-masing sudah akan sibuk dengan kegiatannya baik kuliah maupun bekerja.

Saya bahagia melihat keriangan yang terpancar di wajah murid-murid saya, rasanya baru kemaren saya bareng dengan mereka, tiba-tiba mereka sudah mau meninggalkan bangku sekolahan. Saya rela melepas kepergian mereka semua tentunya dengan iringan doa dan harap agar mereka bisa menjadi orang yang sukses dikemudian harinya, amien.

Sore itu saya memutuskan untuk pulang duluan karena malam harinya saya ada acara. Saya pamitan kepada murid-murid saya dan sekaligus berpesan agar saling menjaga dan melindungi satu sama lainnya. Bagaimanapun di Puncak bukan daerah asli mereka, dan mereka adalah pendatang yang kudu menjaga diri dan lingkungan sekitarnya, supaya sama-sama aman dan sama-sama nyaman. Saya meninggalkan mereka dan mengendarai motor saya menuju Jakarta, saya melewati jalur Parung tembus Ciputat, perjalanan Bogor Jakarta saya tempuh kurang lebih sekitar dua jam, Alhamdulillah selamat dan tidak ada halangan apapun juga.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog