Friday, November 29, 2013

Beda...

Waktu aku kecil, aku ingat ibuku bilang begini:
"Kamu harus manggil Dian itu Mbak meskipun kamu lebih tua dari Dian".

Sahutku:
"Lho memangnya kenapa bu?, mustinya Dian dong yang manggil aku Mbak?"

Jawab ibuku:
"Karena dia orang kaya, dan kita orang biasa-biasa saja".

Sangat tidak logis mendengar nasehat ibuku tentang hal diatas.
Tapi mau bagaimana lagi, akupun mengikuti yang ibu katakan tanpa melawan.
Meski hati kecilku sesungguhnya tidak sepakat dengan hal tersebut.

Suatu ketika ibuku berkata lagi begini:
"Kamu manggil ibu 'Emak' saja ya nak, karena tidak enak jika ibu".

Kataku dengan heran:
"Memangnya kenapa lagi bu?"

Jawab ibuku:
"Karena kita orang biasa-biasa saja berbeda dengan mereka yang kaya".

Kesal sekali kala itu, tapi aku tak mampu menterjemahkan kekesalanku.
Karena kala itu aku masih terlalu kecil untuk paham tentang yang namanya 'kasta'.
Yang aku tahu adalah aku harus mengikuti nasehat dari ibuku tercinta.
Karena bagiku kala itu ibuku adalah segalanya.

Ketika lulus SMK aku diterima di kampus Universitas Negeri Semarang Jawa Tengah.
Aku lolos jalur PMDK (raport), alhamdulillah karena nilaiku bagus dan memuaskan.
Dengan sangat senang aku melaporkan kabar gembira itu kepada ibuku.Dengan harap ibuku akan ikut bersuka cita.

Keinginanku untuk bahagia belum tercapai ketika ibuku bilang:
"Ibu senang kamu lolos PMDK, tapi ibu takut nak, sungguh-sungguh takut berspekulasi".

Timpalku:
"Ibu takut kenapa?"

Jawab ibuku tegas:
"Kamu harus ingat dan sadar, bahwa kita bukan orang kaya, jadi ibu takut tidak mampu membiayai kuliahmu hingga lulus Sarjana".

Ya Tuhan, ternyata sangat tidak enak sekali menjadi orang biasa-biasa saja.
Seolah orang biasa-biasa saja itu tidak bisa melakukan banyak hal.
Seolah orang biasa-biasa saja itu tidak layak untuk dihormati dan dihargai.
Padahal bukannya manusia itu sama saja.
Yang membedakan hanyalah kualitas keimanan dan kecerdasannya saja.
Sehingga semestinya tidak layak melihat orang dari fisik bukan dari hatinya.

Alhamdulillah dengan yang biasa-biasa tersebutlah aku bisa menyelesaikan S1.
Dan bisa merampungkan S2.
Sekarang tinggal menyelesaikan S3.
Insya Allah tinggal selangkah lagi.

Jadi tidak sepatutnya kita menyepelekan yang biasa-biasa saja.
Karena tidak ada jaminan bahwa yang tidak biasa itu bisa lebih sukse dari yang biasa-biasa saja.

Jadi, hari gini masih ngomongin 'kasta'?
Tidak jaman lagi.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog