Friday, July 29, 2011

Pelayan Jutek dan Cuek......

Cerita I

Perjalanan ke Ternate Maluku Utara dari Jakarta berangkat pukul 01.00 malam.

Alhamdulillah dapat makan, secara saya dari sore belum sempat makan.

Pramugari dan Pramugaranya cakep-cakep seperti biasa.

Tapi setelah saya lihat-lihat kok ada yang aneh ya?

Pramugari dan Pramugara yang lewat sama sekali tidak senyum.

Bahkan ketika mereka menyerahkan makanan ke penumpang pun.

Saya pikir cuma saya yang sensitif.

Ternyata hampir semua penumpang mengeluhkan hal yang sama.

Sepulangnya saya dan rombongan naek pesawat yang sama.

Saya berharap Pramugari dan Pramugaranya tidak sejutek dan secuek saat berangkat.

Ya Tuhanku, ternyata sama saja.

Hahahaha.

Tidak biasanya ada Pramugari dan Pramugara yang demikian.

Padahal ini kelas pesawat lho ya, bukan angkutan umum darat yang tidak ber ac.


Cerita II

Pulang jengukin guru yang baru kecelakaan, saya diajak mampir ke warung makan terkenal.

Teman saya tersebut hendak membeli sop terkenal untuk dibawa pulang.

Sesampainya di warung makan tersebut saya hanya melihat dan tidak bermaksud membeli.

Maklum saya tidak begitu suka sop daging.

Tetapi setelah melihat sayur gado-gado di warung tersebut, saya memutuskan untuk membeli gado-gado.

Ibu pemilik warung terlihat sangat sibuk karena sedang melayani.

Si ibu terlihat lembek dan tidak cekatan.

Bahkan menurut saya termasuk sangat lambat dan lama dalam melayaninya.

Waktu berjalan sekitar 15menit dan si ibu belum ada tanda-tanda untuk menyentuh pesanan saya.

Saya: gado-gado ya bu?

Ibu: hanya senyum.

Saya biarkan si ibu tetap sibuk melayani pembeli sop.

Saya: gado-gado satu ya bu?

Ibu: iya.

Tetap saja si ibu tidak menyentuh sayur gado-gado yang sudah menunggu.

Saya: tidak ada yang melayani untuk gado-gado ya bu?

Ibu: belum ada mbak.

Saya: saya buru-buru soalnya bu, bisa dibuatkan nggak?

Ibu: kalau buru-buru tidak bisa mbak.

Saya: oalah, okeh dech kalau begitu, saya tidak jadi pesan.

Ibu: hanya senyum sinis.

Padahal saya berniat membeli es buah juga, tapi niat untuk membeli es buah saya gagalkan seiring gagalnya membeli gado-gado.


Cerita III

Di samping rumah saya ada mie ayam baru, karena baru saya memutuskan untuk mencoba.

Ternyata mie ayamnya sangat enak dan mantap.

Keesokan harinya saya sering banget makan mie ayam disitu.

Bapak penjualnya orang Jawa Tengah sehingga saya bisa ngobrol pakai bahasa jawa sama si bapak.

Berbeda dengan cerita di atas, si bapak penjual mie ayam ini sangat ramah dan baik hati.

Setiap pelanggan datang, dia langsung menyapa dan menanyakan kabar si pelanggan.

Setelah pelanggan duduk, si bapak dengan sigap melayani dan mengajak ngobrol si pelanggan.

Sungguh baik dan santun si bapak, sampai-sampai banyak pelanggan yang suka balik lagi untuk membeli mie ayam si bapak.

Alhamdulillah saya turut berbahagia, karena mie ayam si bapak sangat laku.

Otomatis pasti akan menambah rejeki buat si bapak dan keluarganya.

Amien.


Kesimpulan

Kalau saya secara pribagi, lebih suka membeli di tempat yang penjualnya ramah meskipun makanannya kurang enak.

Dari pada saya membeli ke tempat yang makanannya enak bahkan sangat enak tetapi penjualnya jutek dan cuek.

Tentu yang diharapkan oleh kita adalah makanannya enak dan penjualnya ramah dan santun.
Continue Reading...

Wednesday, July 27, 2011

Soft Launcing Posbakum ICRP


Continue Reading...

Saturday, July 23, 2011

Rakornas partai demokrat

Rakornas partai demokrat dilaksanakan di Sentul Bogor selama dua hari yaitu 23-24 Juli 2011.
Rakornas partai demokrat dihadiri oleh 5.000 lebih kader partai dari seluruh Indonesia.
Saking banyaknya peserta yang hadir, SICC diramaikan oleh warna biru.
Meskipun sangat padat dan ramai, situasi masih aman dan bisa di kontrol dengan baik.
Saat ini partai demokrat memang sedang diterpa isu-isu yang tidak mengenakkan.
Akibat dari isu-isu tersebut, banyak masyarakat yang kemudian menjadi sedikit kurang tertarik dengan partai besar pemenang pemilu 2009 itu.
Sebenarnya wajar, karena masyarakat kita secara umum adalah masyarakat yang telah sering dikecewakan, sehingga ketika ada isu-isu yang berhubungan dengan politik masyarakat menjadi sangat sensitif.

Dewan pembina partai demokrat yang tidak lain adalah Presiden RI berpesan, bahwa meskipun partai demokrat sedang diuji para kader demokrat harus tetap optimis, bangkit, tegar, dan bersatu.
SBY juga mengingatkan kepada kadernya agar jangan mudah terpengaruh dan saling menyalahkan.
Di pertegas oleh ketua umum partai demokrat Anas Urbaningrum, dia mengatakan bahwa layang-layang akan dapat terbang tinggi jika diterpa oleh angin.
Artinya bahwa jadikanlah cobaan yang menerpa partai demokrat sebagai ujian yang pasti akan bisa diselesaikan dengan baik dan berakhir kepada kebahagiaan.

Tidak banyak kejadian aneh, hanya ada satu kejadian yang sempat menarik perhatian yaitu kedatangan artis lama Pong Harjatmo dengan membawa spanduk yang bertuliskan: berantas korupsi atau bubarkan saja, jujur adil tegas.
Sempat ada sedikit keributan dengan petugas dan peserta rakornas yang tidak terima dengan ulah Pong, tetapi untung segera dapat diamankan dengan baik.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan Pong, karena bagaimanapun dia adalah rakyat yang punya hak untuk bersuara.
Yang kurang tepat adalah kehadiran Pong yang tiba-tiba dan tanpa membawa id card.

Semua orang pasti paham, bahwa partai tidak lepas dari kepentingan-kepentingan.
Yang harus kita jaga bersama adalah bagaimana agar kepentingan tersebut adalah kepentingan positif yang membawa banyak manfaat buat orang banyak.
Partai yang ada harus bisa memberi contoh yang baik kepada masyarakat.
Partai juga harus benar-benar menjadi wadah penyalur aspirasi masyarakat secara luas.
Jangan ada kesan bahwa keberadaan partai hanya memperjuangkan kepentingan anggotanya saja.

Selamat melaksanakan rakornas bagi partai demokrat.
Semoga demokrat bisa menjadi partai yang humanis.
Semoga partai demokrat bisa menjadi wadah bagi kaum tertindas.
Continue Reading...

Sunday, July 17, 2011

Belajar dari tuna netra.............

Kemaren punggung saya pegel banget, bahkan sangat sakit bila digerakin.

Saking sakitnya, saya nangis seperti anak kecil, hehehe.

Siangnya saya memutuskan mencari tukang pijat urut, tadinya pengen ke dokter tapi bingung ke dokter apa.

Masa iya sih ke dokter spesialis pegel linu? hehehe.

Alhamdulillah saya inget bahwa di Bayoran ada tukang pijat urut, akhirnya sama memutuskanlah untuk kesana.

Sampai di rumah pijat urut, pintu dalam keadaan tertutup tapi jendela terbuka.

Akhirnya saya mengetuk pintu sambil mengucapkan salam, dan keluarlah perempuan berjilbab usianya sekitar 30an.

Dia mempersilahkan saya duduk terlebih dahulu.

Beberapa menit kemudian saya di suruh masuk dan tiduran di kasur berdipan dengan seprai dan sarung bantal berwarna putih.

Saya tidur dan bersiap-siap untuk di pijat urut oleh ahlinya.

Subhanallah, saya baru sadar bahwa si embak ternyata tidak dapat melihat.

Tapi saya mencoba bersikap biasa-biasa saja supaya dia tidak tersinggung.

Pijatannya subhanallah sangat enak dan terasa sekali, sambil memijat dia mengajak saya ngobrol.

Mbak: tinggal dimana mbak?

Saya: di pondok betung mbak.

Mbak: asli orang mana?

Saya: pekalongan jawa tengah.

Mbak: saya juga orang jawa tengah, saya pemalang mbak.

Saya: owh, sama dung klo begitu.

Mbak: iya sama-sama orang jawa tengah, hehehe.

Saya: sudah berapa lama disini mbak?

Mbak: baru dua bulan, saya sudah pindah kemana-mana mbak. saya pernah di semarang, pernah juga daerah bekasi.

Saya: owh, disini siapa yang bawa mbak?

Mbak: teman saya, sebelumnya saya pernah mau di ciputat tapi pas saya sampai jakarta yang punya tidak menjemput saya, akhirnya saya balik lagi ke kampung, soalnya baju saya ketuket mbak saya tas orang lain.

Saya: kok bisa ya mbak?

Mbak: bisa saja mbak, lha wong saya kan tidak bisa melihat mbak.

Dia bercerita panjang lebar tentang dirinya, bahwa pijat urut yang dia lakoni sekarang itu bukan otodidak.

Dia belajar profesional selama empat setengah tahun, belajar khusus tentang pijat urut di pemalang.

Di rumah itu ada tiga pemijat perempuan dan satu pemijat laki-laki dan semuanya tida bisa melihat.

Yang laki-laki tidak tinggal disitu tetapi tinggal bersama pemilik usaha pijat urut tersebut.

Si mbak bercerita bahwa di rumah yang dia tempati pernah terjadi kecolongan hp dan uang secara berturut-turut.

Maling masuk ke rumah lewat jendela, sehingga akhirnya jendelanya di teralis dengan kayu.

Si mbak juga cerita bahwa kadang ada pasien laki-laki yang mau kurang ajar.

Tapi si mbak nya buru-buru marah dan langsung ninggalin pasien laki-laki yang kurang ajar.

Pernah suatu kali pas ada pasien yang mau kurang ngajar si mbaknya marah-marah, eh malah pasiennya tersebut yang balik marah-marah, kata si pasien si mbak sok jual mahal dan sok munafik.

Si mbak bercerita berani sumpah, bahwa tidak semua tempat pijat itu digunakan untuk tempat mesum.

Tergantung prinsip si pemijat dan juga tergantung aturan yang diterapkan disitu.

Si mbak tidak terima kalau orang-orang umum berfikiran negatif tentang tempat pijat urut.

Karena pemijat tuna netra benar-benar belajar secara profesional dan mereka mempunyai ijazah.

Tarif pijat disitu Rp. 30.000 dan Rp. 50.000 jika si pemijat di undang ke rumah.

Tapi untuk yang di undang ke rumah harus mengantar dan menjemput si pemijatnya.

Si pemijat nanti bagi hasil dengan pemilik tempat pijat urut, biasanya lebih besar pemijatnya dari yang punya usaha.

Ternyata tukang pijat tuna netra sudah banyak jumlahnya dan banyak juga yang merantau ke luar daerah.

Mereka berani merantau karena ingin mendapatkan banyak uang untuk masa depan mereka.

Saya: usianya berapa mbak?

Mbak: 33 tahun saya.

Saya: sudah menikah mbak?

Mbak; saya belum menikah mbak, belum ada yang cocok sama saya, menikah itu kan tidak gampang.

Saya: iya juga ya mbak, tapi nanti kalau menikah kan bisa buat tempat usaha pijat urut bareng suaminya?

Mbak: insaya allah mbak, hehehe.

Saya: suka jalan-jalan ke luar?

Mbak: suka tapi saya disini tidak ada liburnya mbak? jadi saya jarang ke luar rumah, kecuali ada keperluan penting.

Saya: owh, kalau keluar sendirian tidak takut mbak? naik angkutan umumnya gimana mbak?

Mbak: saya suka ditolongin sama orang mbak, sudah biasa seperti ini, lagi mau diapain lagi mbak.

Saya: semangat ya mbak.

Saya dipijat selama hampir dua jam, karena dipijat agak lama saya bermaksud menambahi uang dari tarif aslinya.

Selesai di pijat urut saya mengeluarkan uang Rp. 50.000, karena berniat menjadi langganan kali itu saya hanya membayar Rp. 40.000 dan minta kembalian Rp. 10.000.

Tiba-tiba si mbak memanggil saya, dia bilang:

" mbak ini uang yang saya pegang yang lima ribuan yang mana terus yang sepuluh ribuan yang mana ya?"

Subhanallah, saya sedih banget ngelihatnya, saya baru sadar bahwa si mbak sama sekali tidak bisa melihat.

Dia benar-benar tidak tahu mana uang yang lima ribu dan mana uang yang sepuluh ribu.

Bahkan mungkin dia tidak tahu bahwa uang dari saya adalah uang lima puluh ribuan.

Saya jadi mikir, luar biasa si mbak.

Meskipun dia tidak bisa melihat indahnya dunia seperti kita, tetapi semangat hidupnya dan semangat nya mencari rejeki tidak kalah dengan kita yang normal bisa melihat.

Sepertinya kita harus banyakb belajar dari si mbak pemijat pijat urut.

Continue Reading...
 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog