Friday, April 29, 2011

Kematian Untuk Pelajaran....

Mbak Lela


Sahabat yang ku sayang tidak kusangka meninggalkan saya.

Mbak Lela adalah sahabat terbaik saya.

Dia selalu ada buat saya dan selalu siap menjadi teman curhat saya.

Dia adalah teman baik ketika saya kuliah di semarang.

Saya sering main ke rumahnya di Kudus dan menginap beberapa hari disana.

Dia juga sering nginep di kos saya di Semarang.

Kita sering jalan berdua untuk menghadiri acara-acara di PD IRM Jawa Tengah.

Kadang kita muter-muter ke kantor-kantor di Semarang untuk mengecek dana untuk acara organisasi.

Dia bendahara ketika kami sama-sama duduk di PW IRM Jawa tengah.

Dan ketika saya menjadi Ketua Umum PW IRM Jawa Tengah, dia pindah ke bidang.

Katanya lelah mengurusi keuangan organisasi.


Selepas kuliah dia menikah dengan kader IRM dari Pekalongan.

Dia menetap di Pekalongan bersama suaminya.

Setahun setelah menikah, dia hamil dan kabar itu sangat membahagiakan saya.

Dalam keadaan hamil, dia sempat beberapa kali telephone dan sms saya.

Dia curhat tentang keadaan kehamilannya.

Dan dia sempat curhat bahwa pinggulnya kecil dan agak susah jika harus melahirkan normal.

Saya menyarankan untuk operasi supaya lancar.

Tetapi dia nekat dan akan berusaha melahirkan secara normal.

Seminggu sebelum lahiran, dia menelephone saya dan mengabarkan tentang dirinya.


Pagi dini hari sekitar pukul 03.00 Wib saya dapat sms dari teman saya yang rumahnya di Pekalongan.

Sms itu sangat mengagetkan saya dan membuat dada saya sesak.

Mbak Lela dikabarkan meninggal dunia setelah melahirkan anak perempuannya.

Alhamdulillah anaknya selamat.

Dia melahirkan di rumah dengan dibantu oleh bidan.

Dia mengalami pendarahan dan kemudian dilarikan ke rumah sakit.

Karena rumah sakit terlalu jauh, mbak Lela kehabisan darah dan akhirnya meninggal dunia.

Ya Allah, seperti mimpi disiang bolong.

Pagi itu juga saya langsung berangkat ke Pekalongan dengan ditemani oleh karib saya Mbak Eni.



Teman Pramuka

Sore itu saya sedang latihan pramuka di sekolah saya.

Saya sedang melatih adek-adek kelas saya, kebetulan saya Pradana ambalan.

Sore itu perasaan saya kurang enak.

Tiba-tiba teman saya dari STM Muhammadiyah mengabari ke sekolah saya.

Dia memberi kabar bahwa Tadin teman kami meninggal dunia dalam kecelakaan motor.

Dia berdua dengan temannya dan alhamdulillah temannya selamat.

Saya langsung lari ke STM Muhammadiyah dengan teman-teman saya.

Dan ternyata benar, teman-teman Tadin sedang berduka.

Pembina pramuka STM Muhammadiyah sedang ke lokasi kecelakaan untuk mengurusi jenazahnya.


Tadin adalah anak tunggal.

Dia berasal dari keluarga yang biasa saja.

Dia adalah harapan dan tumpuan keluarga.

Maklum, ibu dan bapaknya sudah sepuh.

Keesokan harinya saya dari SMEA Muhammadiyah gabungan dengan teman-teman STM Muhammadiyah,

datang ke ruamh Tadin untuk bertakziah.


Dua minggu sebelum meninggal.

Kami sempat berkemah bersama selama tiga hari.

Dia termasuk dekat dengan saya dan sering ngeledekin saya.

Malah dia pernah menyatakan cinta sama saya, hehehe.

Anak yang lucu dan baik hati, dia selalu membuat teman-temanya tersenyum bahkan tertawa terbahak-bahak.



Kak Hartoyo


Kami bareng di pelatihan nasional di Tawang Mangu Jawa Tengah.

Dia sangat baik dan perhatian sama saya, maklum dia senior saya di organisasi.

Sebelumnya dia memang dekat dengan saya, bahkan sangat dekat.

Kak Har selalu memperhatikan saya baik lewat surat maupun lewat silaturahmi langsung ke Semarang.

Jarak kami cukup jauh, dia kuliah di Magelang sedangkan saya di Semarang.

Tapi meskipun jauh, kami sering ketemu di acara organisasi kami.

Banyak buku-bukunya yang dipinjamkan ke saya.

Tentu saya sangat senang, karena membaca adalah salah satu hobby saya.


Dia adalah anak terakhir dari banyak bersaudara.

Bapak dan ibunya sudah meninggal dunia.

Dia tinggal di Panti Asuhan Yatim Muhamamdiyah Magelang sejak kecil.

Dia bisa kuliah karena mendapat beasiswa dari Muhammadiyah, kebetulan dia cerdas dan berprestasi.

Saya sama dia berhubungan atau pacaran tapi secara Islami.

Kami pacaran tapi jarak jauh dan selalu menjaga hati kami.

Kami berusaha untuk tetap komitmen dengan ajaran Islam supaya pacaran kami tidak mudzorot.


Malam senin saya sedang rapat organisasi di kantor Wilayah Muhamamdiyah.

Ada kabar duka bahwa Kak Har meninggal dunia jam 15.00 sore dalam kecelakaan motor.

Dia meninggal dunia persis di depan gedung Muhamamdiyah Magelang.

Setelah kembali dari pernikahan temannya.

Dia naik motor sendirian sedangkan teman-temannya yang lain naik mobil rombongan.

Sore itu juga Kak Har langsung dikebumikan.

Saya dan teman-teman saya baru bisa datang keesokan harinya.


Seminggu setelah itu, saya menerima surat dari Kak Har.

Isi suratnya pamitan kalau dia akan pergi ke Jakarta liburan ke rumah kakaknya.

Dan bulan depan kakaknya akan menikahi gadis Kebumen dan saya diminta untuk datang.

Dan dia juga menitipkan salam buat keluarga saya.

Karena memenuhi keinginannya yang terakhir, saya menyempatkan diri datang ke pernikahan kakaknya.

Kebetulan ada teman saya yang rumahnya di Kebumen.

Sehingga saya nginep dan diantar teman saya tersebut.




Adekku Tercinta


Maaf saya tidak sanggup untuk menceritakannya dengan detail.

Yang pasti dia sangat saya sayang.

Dia adalah permata hati saya.

Dia adalah orang yang saya cintai dengan segenap hati dan jiwa saya.

Saya sangat kehilangan dia, meski saya sadar ini sudah jalannya.

Dia selalu menasehati saya dan selalu support aktivitas saya.

Terlalau cepat kepergiannya buat saya.

Tapi mau diapakan lagi, ini sudah menjadi takdir hidupnya.


Alhamdulillahnya, sebelum dia pergi saya sempat bareng dia selama 10 hari.

Saya pulang kampung saat puasa ramadhan, dan diapun pulang kampung dari Purwokerto tempat kuliahnya.

Selama 10 hari itu sangat berarti buat saya.

Saya bersama dia selalu, dan kamipun terlibat diskusi seru seperti biasa.

Dia termasuk mahasiswa yang cinta berdebat.

Dia suka menantang saya untuk mendiskusikan banyak hal termasuk yang aneh-aneh.

Logika dia sangat jalan, dan analisis dia begitu mendalam dalam mengkaji masalah.


Sehari setelah saya pulang ke Jakarta, dia meninggal dunia dalam kecelakaan motor.

Dia kecelakaan saat akan menuju kampusnya untuk menuntaskan kuliahnya.

Kebetulan kuliahnya sudah kelar dan tinggal sidang skripsi.

Bahkan di dalam ranselnya ada proposal skripsi.

Dia meninggal pada hari jum'at setelah dia menjalankan ibadah sholat jum'at.

Dia meninggalkan kebaikan dan senyum di keluarga saya.

Saya dan keluarga yakin bahwa itulah yang terbaik buat adek saya tercinta.

Meninggal setelah puasa ramadhan dan setelah idul fitri.

Meninggal pada hari jum'at dan ketika hendak menuntut ilmu.



Bu Fat & Nunung


Bu fat adalah pendatang di kampung saya.

Dia ikut suaminya yang bertugas mengajar di SMP N Gringsing.

Kebetulan suami bu Fat adalah guru PKN saya.

Bu Fat asli Pemalang sedangkan suaminya dari Wonogiri.

Bu Fat sangat cantik, baik, dan ramah dengan tetangganya.

Bu Fat dekat dengan keluarga saya, dia sering mengirimi keluarga saya makanan.

Sebaliknyapun, keluarga saya sering mengirimi bu Fat makanan.

Saya sering maen ke rumah bu Fat, bahkan saya sempat suka sama adeknya bu Fat, hehehe.


Beberapa bulan yang lalu bu Fat meninggal dunia setelah melahirkan anaknya yang kelima.

Alhamdulillah anaknya lahir dengan selamat.

Sebelum meninggal saya sempat ketemu saat adek saya meninggal dunia.

Dia sempat senyum begitu manis di depan saya.

Senyumnya menyejukkan hati saya.

Saya begitu menyayanginya seperti saudara sendiri.


Nunung adalah teman saya ketika saya sekolah di SMEA Muhammadiyah.

Dia kebetulan sekolah di STM Muhammadiyah yang tidak jauh dari sekolah saya.

Saya satu organisasi di IRM Cabang Gringsing.

Dia teman seperjuangan saya di IRM Gringsing.

Maklum IRM Gringsing waktu itu baru rintisan jadi perjuangannya sangat panjang.

Dan nunung adalah teman yang begitu setia menemani saya.

Dia sering ikut rapat sampe malam hari dan ide-ide dia begitu cerdas.

Kadang dia juga mengisi acara di Ranting IRM yang kami bina.


Sebelum meninggal dunia, dia sempat kontak ma saya.

Dia curhat sedikit tentang dirinya tapi tidak tentang kesehatannya.

Secara kebetulan, Isomah juga curhat sama saya.

Isomah adalah teman saya dan juga teman Nunung.

Isomah sempat suka dengan Nunung sejak duduk di bangku SMA dulu.

Tapi Nunungnya sangat pendiam sehingga Isomah tidak berani menyampaikan perasaannya.


Sebulan sebelum meninggal Isomah jalan dengan Nunung.

Dan Nunung mengungkapkan perasaannya kepada Isomah setelah dipendam selama bertahun-tahun.

Tapi sayang saat itu Isomah sudah merencanakan pernikahan dengan laki-laki lain.

Akhirnya dengan berat hati, Isomah menolak cintanya Nunung.

Pernikahan Isomahpun dilangsungkan, dan Nunung sempat datang ke pernikahan Isomah.

Isomah tidak menyangka Nunung akan meninggal dunia.

Sama seperti saya yang kaget karena kepergian Nunung.

Sahabat baik saya.




Bu Mun & Eriza


Selamat jalan Bu Mun, Wakasek tempat saya mengajar.

Bu Mun sudah seperti ibu saya sendiri.

Bu Mun begitu baik dan perhatian sama saya.

Bahkan Bu Mun begitu perhatian sama murid-murid dan kegiatan eskul di sekolah.

Saya masih ingat saat Bu Mun membantu lobby ke Kasek untuk pengadaan baju-baju tari saman.

Bu Mun juga support anak saman untuk berangkat ke Surakarta dalam acara Muktamar IPM.

Bu Mun selalu menasehati saya ketika saya salah arah.

Keberadaan Bu Mun selalu menghadirkan senyum dan tawa.

Ada saja yang diguraukan di ruang guru.

Lawakannya menyenangkan dan tidak pernah menyinggung.

Tatapannya terasa galak tapi lucu.


Eriza muridku sayang, usiamu masih terlalu muda.

Tapi takdirmu sampai disini sayang.

Alhamdulillah sekolahmu telah tuntas hingga UN.

Insya Allah ini yang terbaik buat Eriza sayang.

Allah sayang sama Eriza sehingga Eriza dipanggil sama Allah.

Doa kami selalu menyertai Eriza.

Senyum manismu tak akan pernah kami lupakan.

Kebaikan dan kesantunan Eriza memberikan isnpirasi buat kami semuanya.

I love you Eriza sayang.
Continue Reading...

Saturday, April 23, 2011

BAIK itu Tekstual dan Kontekstual...

Apa sebenarnya pengertian dari BAIK?

Memberi uang kepada pengemis/

Memberi makan fakir miskin/

Menolong teman yang sedang susah/

Meminjami uang kepada teman yang butuh/

Mengajari anak jalanan dengan tanpa biaya/

Menghormati guru dan orang tua/

Tidak membantah perintah orang tua/

Menjalankan ibadah dengan taat dan benar/


Sepertinya sedara TEKSTUAL semua orang tahu apa arti dari kata BAIK.

BAIK itu adalah;

- sesuatu yang bagus,

- sesuatu yang bernilai,

- sesuatu yang menyenangkan,

- sesuatu yang dinanti,

- sesuatu yang diharapkan,

- sesuatu yang mendamaikan


KASUS SATU

Memberi kepada orang yang tidak mampu adalah BAIK.

Apalagi memberinya dengan ikhlas, tulus, dan tanpa pamrih.

Tetapi jika yang diberikan itu adalah hasil curian, apakah itu BAIK?


KASUS DUA

Ibu kita salah bicara, kemudian kita membenarkan kesalahan omongan ibu kita.

Membenarkan kesalahan omongan itu benar, supaya tidak terjadi salah tafsir.

Tetapi jika kita membenarkannya dengan kata-kata keras/ngotot, apakah itu BAIK?


KASUS TIGA

Membantu teman itu perbuatan sangat mulia.

Tetapi membantu mengabsenkan teman yang tidak masuk sekolah/kuliah apakah itu BAIK?


KASUS EMPAT

Menjadi ahli ibadah itu suatu keharusan dan kemuliaan dalam beragama.

Dan pastinya semua agama mengajarkan agar umatnya taat beribadah.

Tetapi jika si taat beragama tersebut masih menyalahkan agama lain, dan menganggap agamanya paling benar,

apakah itu BAIK?


KASUS LIMA

Mengantar teman ke suatu tempat itu perbuatan menyenangkan hati teman.

Apalagi tempat yang dituju sangat jauh dan hanya bisa dijangkau dengan sepeda motor.

Tetapi jika si pengantar meminta imbalan bensin dan uang rokok, apakah itu BAIK?


KASUS ENAM

Menginginkan muridnya lulus 100% itu harapan semua guru.

Karena muridnya juga pasti tidak mau jika tidak lulus sekolah.

Memberi tambahan PM itu juga sudah seharusnya.

Apalagi jika orang tuanya sampai mengikutkan anaknya les di bimbel atau les privat.

Tetapi bagaimana jika guru melakukan banyak cara termasuk cara yang tidak benar,

demi kelulusan murid-muridnya, apakhttp://www.blogger.com/post-create.g?blogID=9035952910135907489ah itu BAIK?

Tetapi bagaimana jika murid melakukan banyak cara termasuk cara yang tidak benar,

demi kelulusan dan demi nama baik sekolahnya, apakah itu BAIK?



Jadi apa sesungguhnya BAIK itu?

Menurut saya, baik itu tidak hanya secara TEKSTUAL tetapi juga KONTEKSTUAL.

Baik TEKSTUAL yaitu baik secara teks/lisan/tertulis/kasat mata/ucapan.

Sedangkan baik KONTEKSTUAL yaitu baik secara akhlak/perilaku/perbuatan/aplikasi nyata.

Jadi BAIK yang BENAR itu adalah BAIK yang secara ucapan dan perbuatan.
Continue Reading...

Sunday, April 17, 2011

UN, hihi serem.....

Disebelin ataupun dijengkelin, Ujian Nasional tetap datang menghampiri siswa kelas akhir.

Siap tidak siap, ketika Ujian Nasional datang, siswa tersebut harus siap.

Mau tidak mau, jika ingin lulus sekolah, siswa tersebut harus mau.



Sebenarnya tidak ada alasan tidak siap bagi siswa kelas akhir dalam menghadapi UN.

Setahu saya, masing-masing sekolah sudah membuat paket belajar untuk menghadapi UN seperti: PM/Pendalaman Materi, belajar materi UN full pasca UAS, latihan-latihan soal dan try out berkali-kali.

Ditambah tidak jarang siswa yang ikut les/privat di luar sekolah.



Ketidaksiapan siswa sebenarnya pada ketakutannya yang terlalu berlebihan.

Ketakutan jika dirinya tidak lulus dan harus mengikuti paket C.

Dia merasa malu karena ijazahnya tidak sama dengan teman-temannya yang lulus.

Dia juga takut jika ijazah paket C nya tidak bisa digunakan untuk kuliah.



Padahal ijazah paket C bisa digunakan untuk mencari kerja dan untuk kuliah.

Ijazah paket C juga tidak begitu berpengaruh ketika siswa tersebut kuliah.

Karena jika dia kuliah misalnya Sarjana, maka untuk mencari kerja yang ditanyakan bukan ijazah paket C nya tetapi ijazah pendidikan terakhirnya yaitu Sarjana.



Ujian Nasional seharusnya jangan menjadi momok yang berlebihan.

Pasti akan ada jalan kemudahan bagi orang-orang yang belajar, berusaha, dan berdo’a.

Allah juga pasti tidak akan menyia-nyiakan orang-orang yang yakin dan mempunyai niat tulus.



Tidak usah terpengaruh dengan omongan-omongan kakak kelas.

Tidak perlu was-was dan takut tidak lulus.

Tidak perlu grusah-grusuh.

Dan tidak perlu histeris menghadapi UN.

Hadapilah UN dengan senyuman manis dan kalimat bismillah.



Jangan sekali-kali menyalahkan pemerintah dalam hal ini Mendiknas.

Bagaimanapun Indonesia adalah negara yang tidak hidup sendiri.

Indonesia membutuhkan pengakuan dari negara tetangganya.

Dan Indonesia akan diakui oleh negara tetangga salah satunya jika kualitas pendidikan di Indonesia bagus.



Ukuran bagus atau tidaknya pendidikan di Indonesia secara nasional dan internasional pastilah dengan nilai tekstual.

Sehingga wajar jika akhirnya pemerintah memberikan standar kelulusan bagi siswa kelas akhir.

Standar itu dari tahun ketahun tidak boleh turun dan harus selalu naik.

Tentu dibarengi dengan sarana pendukung agar nilai siswa selalu naik dan tidak menurun.



Tips-tips menjelang Ujian Nasional:

1. Kurangi nongkrong/begadang.
2. Istirahat/tidur yang cukup.
3. Makan makanan yang bergizi supaya tidak sakit.
4. Hindari masalah-masalah.
5. Jangan spaneng.
6. Belajar dengan latihan soal.
7. Membuat kisi-kisi/rumus.
8. Berdo’a kepada Allah.
9. Minta do’a dari orang tua dan guru.
10. Jangan terpengaruh bocoran-bocoran.
11. Yakin dengan kemampuan sendiri.
12. Hadapi UN dengan senyuman dan niat tulus.

Jangan sampai kalah sebelum berperang.

Jangan sampai down sebelum dijalani.

Jangan sampai pingsan sebelum masuk ruangan kelas.

Tidak ada yang sulit bagi orang-orang yang yakin akan kemudahan.



Selamat menjalankan Ujian Nasional.

Semoga diberi kelancaran dan kemudahan oleh Allah SWT.

Amien.
Continue Reading...
 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog